Sabtu, 31 Januari 2009

with all respect to every PRT...:)



RUU Pembantu Rumah Tangga sedang disusun, menurut RUU ini gaji pembantu
harus minimal sama dengan UMR (Rp. 1 juta untuk Jakarta dan Bandung)
dengan jam kerja max 10 jam perhari untuk dewasa dan 4 jam perhari untuk
usia 15 - 17 tahun. Usia minimal adalah 15 tahun.
Pembantu juga harus punya NPWP.


UMR Jakarta Tahun 2009 = Rp.1.069.865, - per bulan.

Sehingga, Upah Pembantu Rumah Tangga Minimum Rp.12.838.380, - per tahun
untuk yang tidak berpengalaman.
Berapa Upah Pembantu Rumah Tangga berpengalaman setahunnya?

Mengingat besaran Upah tersebut, pada hakekatnya Pembantu Rumah Tangga
adalah WP Orang Pribadi yang wajib punya NPWP juga. Itu artinya bila punya NPWP,
para Pembantu Rumah Tangga bebas bepergian ke LN tanpa bayar fiskal – artinya
tanpa harus daftar menjadi TKI resmi mereka pun dapat bekerja di LN
dengan tingkat Upah yang lebih tinggi lagi. Apakah Indonesia nantinya
akan impor Pembantu Rumah Tangga? (cant whait any longer for this one ......hehehe)
tenaga pembantu dari Srilanka, Bangladesh, Pakistan atau Papua New Guinea mungkin?

Belum lagi tentang batasan jam bekerja untuk Pembantu Rumah Tangga, 6
hari kerja untuk 10 jam sehari dengan cuti 12 hari kerja setahun dan
Pembantu Rumah Tangga dibawah umur bekerja maksimum jam kerja dibatasi
hanya 4 jam sehari – artinya: mempekerjakan Pembantu Rumah Tangga usia
kerja 15 -17 tahun sangat mahal biayanya,

ilustrasi: [ 4 jam sehari x 25 hari sebulan = 100 jam sebulan ] à Rp.10.698,65 per jam atau
Rp.42.794,60 per hari – dengan bekerja hanya 4 jam sehari ß pendapatan ini lebih
besar dari upah SPG department store yang bekerja shift 7 jam sehari yakni
Rp.35.662,16 per hari.

kayaknya nih para anggota dpr kita tuh terlalu bnayk rapat tidur...jadi nggak nyambung buat nentuin pendapatan. kalo mau nentuin gaji, harusnya semua nya aja sekalian disesuain tiap profesi. jadi yang satu dengan yang lain pas...aneh dong PRT yg kebanyakan (with alll respect to every PRT) nggak tamat sma bisa bergaji lebih tinggi dr SPG yang tamat SMA...jadi apa arti ijazah yg dikejar sedemikian rupa bila tidak berrti dibanding profesi PRT...
bukan berarti merendahkan PRT -sama sekali tidak- cuma kayaknya DPR harus lebih jelas deh dalan berpikir or analisis....


diluar itu semua saya menyetujui jika ada undang -undang yang sangat sangat dan sangat bisa melindungi setiap pekerja indonesia apapun profesinya dan dimana dia bekerja, di indonesiakah or di luar negri sono...